KEDIRI: Puluhan petugas baca meter PLN Unit Pelayanan Jaringan
Kediri, protes kepada perusahaan rekanan PLN, PT Mustika Berkah Abadi
menuntut kenaikan honor.
“Selama ini, kami dibayar di bawah kesepakatan. Dulu kami akan diberi
gaji hingga Rp1,5 juta sebulan, tapi, nyatanya honor kami di bawah
itu,” kata M Rosyid, salah seorang petugas cater seperti dikutip Antara
hari ini.
Dia mengatakan, sikap perusahaan sangat tidak peduli dengan nasib
para petugas cater tersebut. Selain tidak pernah menerima honor seperti
yang dijanjikan, Rp1,5 juta sebulan, selama ini mereka juga mendapatkan
honor semau dari perusahaan. Bahkan ada yang mendapatkan Rp130.000
sebulan. “Honor yang kami terima tidak sampai Rp1 juta, paling sekitar
Rp700.000-Rp800.000 per bulan.
Namun dia tidak mengetahui persis alas an perusahaan membayar gaji
sebesar itu.n Dia dengan teman-temannya juga sudah meminta
pertanggungjawaban dari vendor bersangkutan, tetapi tidak pernah
mendapatkan kejelasan.
Celakanya, selama ini, perusahan bersangkutan selalu memberikan
laporan kepada PLN jika besara gaji pencatat meteran sebesar Rp1,5 juta
per bulan. Kondisi ini, kata Khaedar Huda, petugas lainnya sudah
berlangsung sejak 2010. Awalnya, perusahaan itu dipegang oleh PT Karsa
Tiga Putra, lalu berganti dengan PT Mustika Berkah Abadi, namun masih
dengan pemimpin yang sama, yaitu Seno Djunarwanto.
Khaedar mengatakan, ia dengan teman-temannya bukanlah orang baru
sebagai petugas cater. Sebagian besar karyawan tersebut sudah bekerja
sejak 1994 hingga sekarang. Honor yang mereka terima juga masih sama
sekitar Rp800.000 per bulan.
Petugas cater di wilayah PLN APJ Kediri juga cukup banyak, sekitar
500 orang. Mereka tersebar di Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung, dan
Blitar. Mereka bertugas mengambil data pembacaan KWH meter di setiap
rumah. Proses pencatatan berlangsung mulai tanggal 14 hingga akhir
bulan, yang dilakukan rutin tiap bulan. Untuk perekrutan petugas ini
memang ditetapkan melalui “Outsourcing” atau kontrak.
Para petugas ini juga mengancam jika tidak ada jalan keluar, mereka
berencana tidak akan menyerahkan hasil catatan meteran kepada
perusahaan, yang artinya dari PLN juga tidak akan menerima laporan
besarnya pemakaian listrik. Manajer Proyek PT MBA, Fauzi enggan
berkomentar banyak tentang permintaan para petugas cater tersebut. Ia
hanya mengatakan, jika tidak ada masalah antara perusahaan dengan
petugas cater. (Ant/dw)
PULSA ELEKTRIK MURAH full BONUS [hanya Rp. 50.000,- ] klik image
Mudah-mudahan saja tidak terjadi di APJ Bojonegoro seperti apa yang terjadi di APJ Kediri.
BalasHapus"Nasib malang pekerja konrak"
ttd